Pages

Kamis, 12 Januari 2012

Frank Lampard, Solusi Sementara United

Di antara sekian banyak isu transfer yang muncul di paruh musim dingin 2011/2012, ada satu yang mencolok perhatian. Manchester United mengaku berminat untuk mendatangkan Frank Lampard, sosok yang selama ini diagungkan oleh fans Chelsea sebagai salah satu idola Stamford Bridge. Meski kemudian tak terealisasi, berita ketertarikan Sir Alex Ferguson terhadap ikon musuh besar mereka jelas sangat mengejutkan.


Tak ada yang meragukan kualitas Lampard sebagai salah satu gelandang serang terbaik di Liga Inggris bahkan di dunia. Keakuratan passing dan positioning mumpuni yang memungkinkannya mencetak gol-gol penting jelas membuktikan kualitas pemain kelahiran yang mengawali karir di West Ham ini. Namun seiring  perjalanan usia yang akan menginjak 34 tahun pada bulan Juni nanti, kemampuannya mulai menurun.
Karena itu muncul pertanyaan mengapa MU menginginkan Lampard? Bukankah Lampard bahkan tak lagi menjadi pilihan utama Andre Villas Boas di Chelsea? Mengapa bukan pemain yang masih berada di masa keemasannya seperti Wesley Sneijder ataupun Luka Modric?


Teori pertama yang bisa dikedepankan adalah berkaitan dengan masalah dana. Sejumlah pemain incaran mereka seperti Sneijder ataupun Modric tak akan dijual oleh klubnya dengan harga d bawah £40 juta. Lampard jelas tak semahal itu. Meski tak sepelit Arsene Wenger di Arsenal , Fergie bukanlah tipe pelatih yang mau mengeluarkan banyak uang untuk membeli seorang pemain. Bahkan ketika Ronaldo dijual ke Madrid senilai £80 juta yang memecahkan rekor transfer dunia, Fergie hanya menghabiskan sekitar £20 juta untuk mendatangkan pemain baru seperti Antonio Valencia dan Gabriel Obertan.

Cleverley-Anderson, tak kunjung siap
Alasan lainnya, dan ini yang lebih penulis yakini. Lampard diincar sebagai andalan sementara. Mengapa? Butuh sedikit kilas balik untuk memahaminya. Sebenarnya Fergie telah mempersiapkan ketika Scholes pensiun, Anderson dan Cleverley telah siap untuk menggantikannya. Namun ternyata perhitungan itu meleset. 

Scholes, terpaksa "turun gunung"
Cleverley bermain bagus dalam pra-musim, namun keburu cedera sebelum MU bisa mengandalkannya di turnamen sungguhan. Anderson, adalah sebuah anomali. Punya skill bagus yang membuatnya dinobatkan jadi pemain muda terbaik 2008 oleh Tuttosport, namun hingga musim kelimanya di Premier League tak kunjung menunjukkan kedewasaan untuk bisa memimpin lini tengah Red Devils United saat para seniornya absen. Biaya senilai £20.4 juta yang dikeluarkan MU untuk merekrutnya (lebih mahal dari harga Ronaldo saat didatangkan dari Sporting tahun 2003) jelas tidak sebanding dengan perkembangannya yang lelet.


Namun Anderson masih berusia 24 tahun, dan mungkin masih punya cukup waktu untuk membuktikan diri. Begitu juga Cleverley yang penampilannya di awal musim sempat membuatnya dipuji oleh pelatih timnas Inggris Fabio Capello sebagai calon pemain hebat. Dalam beberapa tahun ke depan mereka diyakini akan mampu mengisi peran playmaker di lini serang MU. Inilah mengapa setelah gagal merekrut Lampard, Fergie memilih memanggil kembali Paul Scholes hingga akhir musim daripada membeli Sneijder atau Modric.


Dan jika setelah musim ini berakhir Anderson-Cleverley masih belum bisa diharapkan, maka bisa dipastikan Fergie akan kembali mengejar Lampard -atau playmaker senior lain- meski masa kejayaannya mungkin tak lama lagi. Satu atau dua musim cukuplah, sembari menunggu kedua “bocah” tadi dewasa.


Jadi, akankah kita melihat Lampard berkostum merah musim depan? Who knows...

By: El Champions